Sabtu, 05 Januari 2013

Kerusakan di balik Perayaan ValentineDay

Perayaan Valentine’s yang nota bene berasal dari peradaban Barat mengandung kerusakan yang dapat menggerogoti aqidah, akhlak dan moral generasi muda Muslim. Diantara kerusakan yang ditimbulkan oleh perayaan valenyine’s day:

1. Merayakan Valentine Termasuk Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir
Sebagaimana disebutkan di atas, Valentine’s Day merupakan perayaan yang bersumber dari luar Islam. Ia adalah perayaan mengenang kematian seorang pendeta yang dinobatkan sebagai pahlawan cinta. Sehingga merayakannya terkategori sebagai bentuk tasyabbuh (menyerupai) mereka. Sementara Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan bahwa, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia merupakan bagian dari mereka”. (HR Ahmad dan Abu Daud)

2. Perzinahan Selalu Menyertai Perayaan Valentine

Oleh karena perayaan hari Valentine dianggap sebagai hari kasih sayang, maka tidak sedikit pasangan muda-mudi, remaja-remaji memanfaatkan moment V-Day untuk mengekspersikan Cinta kepada pasangan -pacarnya. Yang terjadi bukan sekadar mengungkapkan perasaan cinta kepada lawan jenis. Tetapi lebih jauh dari itu mereka melakukan perbuatan yang sesungguhnya hanya pantas dilakukan oleh pasangan yang terikat secara resmi yaitu pernikahan. Beberapa tahun terakhir media selalu memberitakan omzet penjualan kondom meningkat pada malam valentine. Bahkan di sebagian tempat perayaan valentine dimeriahkan pula dengan pembagian kondom secara gratis (http://www.kaskus.us).

3. Mendukung Kapitalisme
Kemeriahan perayaan Valentine juga tidak luput dari peran dan campur tangan para pelaku bisnis. Sudah menjadi rahasia umum bahwa perayaan Valentine’s Day identik dengan tukar menukar kado dan hadiah berupa cokelat, bunga, balon berbentuk hati, bantal beludru dan sebagainya. Setiap memasuki bulan Februari asesoris valentine selaku laris manis bak kacang goreng. Sudah pasti yang diuntungkan dari prilaku konsumtif yang mubadzir tersebut adalah para pebisnis kapitalis.

4. Merayakan Valentine= Mengakui Yesus Sebagai Tuhan
Sebagaimana disebutkan dalam salah satu versi, Santo valentine yang menjadi dinobatkan sebagai pahlawan cinta dihukum oleh kaisar Cladius karena menyatakan bahwa Tuhannya adalah Isa al Masih (Yesus). Merayakan valentine yang diyakini meninggal pada tanggal Februari sama dengan mengakui dan membenarkan keyakinan Santo Valentine yang mempertuhankan Yesus. Rizki Ridyasmara menulis, “Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai anak Tuhan” dan lain sebagainya.Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak , ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apapun alasannya”.

Penulis: Ust. Syamsuddin Lahanufi via www.wimakassar.org

(sumber : http://www.rumahrohis.com/2012/02/kerusakan-di-balik-perayaan.html )

1 komentar:

  1. 14 februari = peringatan jilbab sedunia,,
    gimana aksi, sudah kah

    BalasHapus